Selasa, 26 November 2013

Makanan Khas Suku Karo yang Sudah Jarang Ditemukan

Seiring dengan perkembangan zaman membuat beberapa makanan khas Suku Karo juga sepertinya sudah dilupakan. Beberapa makanan khas Suku Karo yang sudah hampir punah atau sudah jarang sekali ditemukan  tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Beltu-beltu adalah makanan khas Suku Karo yang terbuat dari daging hasil buruan, seperti babi hutan, rusa, atau kancil. Sesudah dipotong kecil-kecil, daging tersebut dibakar sampai air dan minyaknya keluar, kemudian akan dimasukkan ke dalam abal-abal (tempat garam dari bambu tebal) yang berfungsi sebagai tempat pengawetan daging selama bertahun-tahun.

2. Pahpah adalah makanan khas Suku Karo yang berupa sereal dari tanaman padi. Pahpah dibuat dan siguhkan dalam upacara Mahpah, yaitu saat musim mulai panen padi. Padi yang dipanen secara ndiles dan direndam dalam air, digoreng sangat, lalu kemudian di tumbuk. Alu yang digunakan untuk menumbuk adalah alu panjang, sementara lesungnya adalah lesung kecil. Tujuannya, supaya sewaktu menumbuk pahpah, suara yang ditimbulkan sangat khas dan terdengar sampai tempat yang jauh. Irama menumbuk pahpah memang khas karena kadang-kadang alu tidak ditumbukkan ke dalam lesung melainkan mengenai batang lesung. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh dua perempuan dalam satu lesung. Selesai ditumbuk dengan alu, untuk memisahkannya dari sekam, pahpah ditampi dengan niru yang berbentuk buah (berbeda dengan tampah yang berbentuk bulat). Pahpah kemudian disimpan dalam sumpit yang tertutup rapat agar tetap kering dan renyah. Menyantap pahpah mirip dengan menyantap sereal bersama susu. Bedanya, pahpah disajikan dengan santan kelapa yang dimasak dengan gula aren, sedikit garam, dan merica. Pahpah dibuat dari padi biasa. Bila dibuat dari pada ketan namanya kalu-kalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar