Setelah beberapa pekan tinggal di penampungan, kini keberadaan pengungsi Gunung Sinabung terlihat mulai mengalami tekanan psikologi atau stres. Kebanyakan para pengungsi sudah tidak sabar untuk kembali ke rumah masing-masing. Tekanan berat dan kebingungan semakin mereka hadapi, terlebih ketika memikirkan masa erupsi tersebut yang hingga kini belum dapat dipastikan kapan akan berakhir.
Pengungsi Sinabung (Antarasumut.com)
Dengan tekanan psikologis yang semakin berat dihadapi oleh para pengungsi, sehingga keberadaan terapi dari ahli psikologi saat ini sangat mereka butuhkan. Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Pengungsi di Gereja Katolik Jalan Irian Kabanjahe Pastor Sesar Maujawa.
Menurut Pastor Sesar Maujawa, keberedaan segala aspek bantuan untuk para pengungsi sejauh ini memang masih sangat dibutuhkan. Namun yang paling dibutuhkan saat ini adalah ahli psikologi yang diharapkan dapat meringankan tekanan yang dihadapi oleh para pengungsi.
"Yang paling kami butuhkan saat ini adalah psikolog. Kemarin sempat ada tawaran dari Psikologi Universitas Sumatra Utara, tapi sepertinya belum cukup," ungkapnya seperti yang dikutip dari Bisnis.com.
Pasto Sesar menambahkan bahwa keberadaan Psikolog itu sangat dibutuhkan oleh pengungsi karena sebagian besar mereka bingung dengan kondisi yang tengah mereka hadapi. Terebih lagi jika memikirkan akhir masa erupsi tersebut, pengungsi kebingungan dalam menatap masa depan mereka.
Seperti diketahui warga sekitar Gunung Sinabung mengungsi sejak bulan September lalu. Adapun keberadaan para pengungsi saat ini sudah lebih dari 17.000 jiwa yang berasal dari berbagai desa di kaki Gunung Sinabung.