Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah sosok Presiden Indonesia ke enam yang memiliki berbagai catatan khusus terhadap seluruh masyarakat Karo untuk selalu dikenang. Terlepas banyak kritik yang ditunjukkan oleh berbagai kalangan masyarakat kepada SBY selama masa kepemimpinannya, tetapi berbagai hal yang pernah diperbuatnya terhadap ke-Karoan tentu saja tidak akan mudah untuk dilupakan.
SBY dan istri saat menjenguk pengungsi Sinabung di sebuah jambur di Kabanjahe, 2010 (Foto: Juara R. Ginting)
Awal kepemimpinannya sebagai Presiden Indonesia pada 20 Oktober 2004 silam, seiring itu pula telah diangkat seorang etnis Karo sebagai Menteri Kehutanan, yaitu sosok Malem Sambat Kaban. Diangkatnya Malem Sambat Kaban sebagai Menteri merupakan hari yang sangat bersejarah bagi warga Karo. Saat itulah pertamakalinya warga Karo menjabat sebagai Menteri di Republik Indonesia, semenjak Proklamasi Kemerdekaan RI 1945.
Setahun setelah SBY menjabat sebagai Presiden Indonesia, tepatnya pada 9 November 2005, seorang tokoh pejuang kemerdekaan dari Taneh Karo, yaitu Kiras Bangun telah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia. Pengangkatan Kiras Bangun sebagai Pahlawan Nasional ini juga merupakan sebuah catatan bersejarah bagi warga Karo, dimana Kiras Bangun merupakan sosok Pahlawan Nasional pertama dari Taneh Karo Simalem.
Catatan penting yang tidak kalah menariknya adalah ketika Presiden SBY turut menghadiri acara malam anugerah seni dan silaturahmi "Mejuah-juah Mburo Ate Tedeh" masyarakat Karo di seluruh Nusantara, pada 8 Juli 2008 yang berlangsung di Plenary Hall Jakarta Convention Center. Pada awal pidatonya di acara tersebut, Presiden SBY secara mantap menyampaikan salam khas Karo, yaitu kata Mejuah-juah kepada 3500-an undangan yang hadir.
Tahun 2009 yang menjadi awal kali ke dua kempemimpinan SBY sebagai Presiden Indonesia. Dalam kepemimpinannya kali ke dua ini, kembali SBY mengangkat warga Karo menjadi Menteri, yaitu Tifatul Sembiring. Tifatul Sembiring yang diangkat menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut tercatat sebagai warga Karo ke dua yang diangkat menjadi Menteri di Republik Indonesia.
Pada 6 September 2010 juga dapat dikatakan sebagai hari yang bersejarah bagi masyarakat Karo, dimana pada saat itu pertama kalinya Presiden Indonesia yang sedang menjabat, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono datang mengunjungi daerah ini, tepatnya di Berastagi, Kabanjahe dan Simpang Empat. Gunung Sinabung yang waktu itu meletus telah menyebabkan terjadinya pengungsian ribuan warga Karo. Meski waktu itu bencana letusan Gunung Sinabung dikategorikan sebagai bencana lokal, tetapi Presiden SBY memastikan diri untuk melakukan kunjungan ke lokasi bencana.